Tetap Syar'i di Kala Snorkling

saya pikir banyak akhwat yang hobi main air. kadang kalau lagi rihlah di laut atau tempat yang berbau-bau air, banyak akhwat yang suka kalap. apalagi kalau sudah menyangkut snorkling. namun sayang kadang ada beberapa oknum yang rela menggadai idealisme ketika keinginan untuk snorkling ini begitu membuncah. misalnya

1. menanggalkan rok dan menggantinya dengan celana panjang saja
2. manset pun dibuang entah kemana
3. kerudung pun dipendekkan atau dimasukkan ke dalam baju agar tidak ribet, katanya.

padahal menurut saya, hal itu tidak perlu dilakukan. sama sekali tidak perlu. kenapa? karena snorkling masih tetap bisa dilakukan dengan pakaian dan kerudung yang syar'i melekat di badan kita.
Buktinya? saya!

seumur hidup saya baru satu kali snorkling yaitu di Bulan Juli 2011 lalu di Kepulauan Seribu-Jakarta.
momen pertama kali itu alhamdulillah bisa saya lalui dengan pakaian yang insyaAllah tidak melanggar kaidah yang ada dalam Islam karena menurut saya itu adalah prinsip. dan prinsip adalah hal yang tidak boleh dilanggar bahkan oleh saya sendiri.

di tulisan ini saya akan berbagi beberapa tips berpakaian dan berkerudung syar'i yang pernah saya lakukan ketika snorkling.

• pakai gamis atau pakaian yang panjangnya minimal sampai pertengahan paha

hal ini untuk mengantisipasi agar baju kita tidak tersingkap karena arus ombak saat kita sedang asik dengan pemandangan di bawah laut. percayalah, saat kita sedang sibuk dengan berdzikir ria saat melihat pemandangan di bawah laut, kita tidak aware dengan kondisi pakaian kita di sekitar punggung. saya memilih gamis karena menurut saya itu lebih aman.

• pakai celana panjang

kenapa sih harus pakai celana panjang lagi?
agar aurat kita benar-benar terjaga, ukhty... bayangin deh kalau kita berenang di laut hanya pakai rok tapi ga dilapis dengan celana panjang. mengerikaaann..... :)

• tetap pakai rok!

tidak peduli kita pakai baju panjang atau gamis, memakai rok adalah kewajiban. kalau baju panjang saja, tentu ga perlu ada pertanyaan kenapa harus tetap pakai rok. tapi kalau gamis? saya tetap memakainya agar ketika saya naik ke perahu dari laut dan mencari spot snorkling lain, gamis saya tidak akan membentuk lekukan kaki dan badan saya dari pinggang ke bawah. jujur saja, menurut saya itu sangat mengerikan dan memalukan.

• pakai kaos kaki panjang yukk

nah, kaos kaki ini ibaratnya "penyempurna" semua perlengkapan penutup aurat terutama di bagian kaki kita. jangan lupa, panjang dalam konteks ini adalah sampai sedikit di bawah lutut. dan ternyata, meskipun kaos kaki kita masih baru dan melekat erat di kaki kita, kaos kaki itu bisa tergulung sampai ke mata kaki kalau kita tidak sering-sering mengeceknya. solusinya: masukkan celana panjang kita tadi ke dalam kaos kaki kita. trust me, it works!

• jangan lupa manseeettt

lengan kita itu aurat lho... masa' semua aurat sudah ditutup tapi tangan kita dibiarin dijemur gitu...
yuk ah, tetap idealis saat menutup aurat kita. :)

• hati-hati dengan guide!

kalau bisa pilih guide perempuan. tapi kayaknya jarang ya...
jaga jarak dengan guide laki-laki itu karena sering kali dia seenaknya membenarkan peralatan snorkling yang nempel di muka kita. memang itu untuk keselamatan kita, tapi buat saya itu "geleuh" (jijay, sunda). lebih baik jika kita nempel2 dengan teman perempuan kita yang sudah pernah snorkling sebelumnya. :D

ribet ya perlengkapan tempurnya?
insyaAllah jika niat kita untuk menutup aurat sangat kuat, hal itu tidak akan membuat kita merasa repot. 
well, keep syar'i and have fun... ^___^

ini foto saya dengan gamis saya

bareng nicole, temen ngobrol pas nyebrang ke Pulau Pramuka

ga penting :D

teman-teman saya kerudungnya masih panjang lho saat snorkling